Demi Allah, kita semua akan mati. Itu adalah kepastian yang tidak ada keraguan di dalamnya. Kematian adalah khabar yang paling boleh dipercayai yang tidak dinodai oleh syak wasangka sedikitpun.
Kita belum pernah melihat sesuatu yg lebih pasti dari kematian.
Semua yg menjadi angan2 akan musnah.
Demi Allah, kita akan mati.
1. Ia pasti datang dan tiada tempat lari darinya.
2. Ia pasti datang, tiada yang mencegahnya.
3. Ia datang dgn tiba2.
4. Ia tidak pernah mengetuk pintu rumah kita.
5. Ia tidak pernah datang meminta izin kepada kita terlebih dahulu.
6. Ia sentiasa dekat dgn setiap orang.
7. Ia adalah janji yg diberikan kepada kita dan setiap orang.
Semua manusia akan merasakan kedahsyatan maut yg akan membuat warna jari memucat.
Wahai pemilik kematian, mengapa kau turutkan jiwamu mencari
kesenangan yang fana? Maut akan merobek baju dan memisahkanmu dari
kesenangan. Mengapa kau hancurkan badanmu untuk meraih kesenangan yg
sedikit?
Firman Allah dlm surah Al Ahzab ayat 16 :
"Katakanlah, 'Lari itu sekali2 tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar sahaja."
Apakah kita mempunyai ubat penangkal maut?
Apakah kita memiliki tempat berlari darinya atau dia akan berpaling menghindari dari kita?
Apakah kita tidak tahu bahwa kematian tidak mengenal yg kecil dan dewasa, yg kaya dan yg miskin, yg kuat dan yg lemah. Ia juga tidak tahu mana yg mulia dan mana yg hina?
Berapa ramai org yg mulia dihinakan oleh kematian. Di atas kepalanya ada bendera yg disembunyikan.
Allah S.W.T. berfirman dalam surah Al Munafiqun ayat 10 & 11,
"Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yg telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, `Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yg dekat, yg menyebabkan aku dapat bersedekah dan termasuk org2 yg soleh?.' Dan Allah sekali2 tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan."
Kita tidak kekal hidup di dunia ini atau , apakah kita yakin bahwa diri kita akan hidup kekal di dalamnya? Apakah kita sedar, setiap hari ada orang mati diusung, entah kerabat atau tetamu kita.
Mengapa mereka tidak pernah kembali lagi?
Sungguh menakjubkan seseorang yg mengganggap bumi tempat tinggalnya dan berusaha keras meraih puncaknya. Cukuplah seseorang diingatkan dgn dekatnya kematian. Yang akan menjadikan tanah sebagai teman pendampingnya.
Wahai pemilik kematian, Allah S.W.T. telah mentakdirkan kematian dgn ketetapan yg tidak akan pernah berubah. Lalu, apakah kita dapat mencegahnya?
Kita mungkin cuba makan ubat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Namun, adakah ubat yg menyembuhkan kematian?
Kita akan mendatangi doktor jika sakit. Namun, adakah doktor yg dapat menunda datangnya keputusan?
Nafas kita terbatas. Seluruh gerakan kita menuju titik fana. Kalau keputusan Allah adalah perkara yg tetap, bagaimana mungkin seseorang dapat berlari dan menghindarkan diri darinya? Siapapun hendak mencegah kematian dan menolak takdir, niscaya usahanya akan menjadi sia2.
Allah S.W.T. berfirman dalam surah Al Mu'minun ayat 99 & 100 :
"(Demikianlah keadaan org2 kafir itu), hingga apabila datang kematian kpd seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal yg soleh terhadap yg telah aku tinggalkan. Sekali2 tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yg diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan."
Mari berhenti sejenak. Bersama, kita meneliti pemandangan yg dahsyat ini. Inilah saat yg mencengkam. Sejenak, tanyalah diri kita, hendak ke mana dan sampai bila? Katakan kepada jiwa kita. "Tidakkah kau mengerti mereka yg telah disergah kematian adalah jiwa2 seperti diri kamu juga. Seolah2 mereka tidak mempercayai, bahwa ajal telah datang?
Begitulah, ketika maut datang menjemput, nampaklah pemandangan yg sebelumnya tidak mereka sangka. Bertaubatlah sebelum kita berkata, "apakah ada cara untuk mencegahnya?" dan dikatakan kepada kita, "Tidak!"
Katakan pada diri kita,
Wahai jiwa, bertaubatlah. Sesungguhnya kematian telah datang. Setiap hari selalu ada mayat yg kita kuburkan. Tetapi kita melupakan jejak kematiannya.
Wahai jiwa, apa ertinya harta yg ku simpan di belakangku, padahal kau akan keluar dari dunia dgn telanjang.
Mengapa kita masih berselisih tentang kematian, melupakan sesuatu yg tak pernah melupakan kita?
Katakan padanya, kematian adalah tamu. Bersiaplah menyambutnya sebaik mungkin. Beramallah utk bekal di alam yg kau jadikan tempat tinggal abadi.
Wahai jiwa, esok kau akan berjalan di atas titian Shirat (di atas neraka). Sedarlah sebelum kau tergelincir darinya.
Wahai pemilik kematian, inilah dunia :
1. Seluruh kenikmatannya akan dirampas
2. Seluruh angan2nya hanyalah bualan
3. Semua harta yg ada di dalamnya akan diwarisi.
Semuanya dirampas. Semua yg hilang akan kembali, tetapi yg hilang kerana mati tidak akan kembali. Mengapa kita tidak sedarkan diri, mengganggap seolah2 kematian boleh dipindahkan kepada orang lain yg menjadi perisai kita?
Akhirnya marilah kita amati perkara ghaib yg menakutkan ini. Mari ubati kerasnya hati kita. Berimanlah kepada hari Qiamat sebelum kedatangannya. Bersusah payahlah mempersiapkannya sebelum menyesal.
Ingatlah kematian sebelum terlambat.
Rasulullah S.A.W. memperingatkan kita dalam sebuah hadis riwayat At Tirmizi :
"Banyakkanlah mengingati perosak kenikmatan iaitu kematian."
Ya Allah, janganlah kau jadikan hati kami keras dan lalai dari mengingati kematian kerana sesungguhnya ia adalah berita yg paling sahih untuk dipercayai kedatangannya serta kurniakanlah keteguhan iman di dalam hati kami supaya kami tidak mudah terpedaya dengan janji2 kemewahan dunia kerana akhirnya semua itu tidak dapat kami kecapi apabila kematian datang menjemput kami dan yg tinggal kekal hanyalah amal soleh yg ikhlas kepadaMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS
Kita belum pernah melihat sesuatu yg lebih pasti dari kematian.
Semua yg menjadi angan2 akan musnah.
Demi Allah, kita akan mati.
1. Ia pasti datang dan tiada tempat lari darinya.
2. Ia pasti datang, tiada yang mencegahnya.
3. Ia datang dgn tiba2.
4. Ia tidak pernah mengetuk pintu rumah kita.
5. Ia tidak pernah datang meminta izin kepada kita terlebih dahulu.
6. Ia sentiasa dekat dgn setiap orang.
7. Ia adalah janji yg diberikan kepada kita dan setiap orang.
Semua manusia akan merasakan kedahsyatan maut yg akan membuat warna jari memucat.
Wahai pemilik kematian, mengapa kau turutkan jiwamu mencari
kesenangan yang fana? Maut akan merobek baju dan memisahkanmu dari
kesenangan. Mengapa kau hancurkan badanmu untuk meraih kesenangan yg
sedikit?
Firman Allah dlm surah Al Ahzab ayat 16 :
"Katakanlah, 'Lari itu sekali2 tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar sahaja."
Apakah kita mempunyai ubat penangkal maut?
Apakah kita memiliki tempat berlari darinya atau dia akan berpaling menghindari dari kita?
Apakah kita tidak tahu bahwa kematian tidak mengenal yg kecil dan dewasa, yg kaya dan yg miskin, yg kuat dan yg lemah. Ia juga tidak tahu mana yg mulia dan mana yg hina?
Berapa ramai org yg mulia dihinakan oleh kematian. Di atas kepalanya ada bendera yg disembunyikan.
Allah S.W.T. berfirman dalam surah Al Munafiqun ayat 10 & 11,
"Dan belanjakanlah sebahagian dari apa yg telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, `Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yg dekat, yg menyebabkan aku dapat bersedekah dan termasuk org2 yg soleh?.' Dan Allah sekali2 tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan."
Kita tidak kekal hidup di dunia ini atau , apakah kita yakin bahwa diri kita akan hidup kekal di dalamnya? Apakah kita sedar, setiap hari ada orang mati diusung, entah kerabat atau tetamu kita.
Mengapa mereka tidak pernah kembali lagi?
Sungguh menakjubkan seseorang yg mengganggap bumi tempat tinggalnya dan berusaha keras meraih puncaknya. Cukuplah seseorang diingatkan dgn dekatnya kematian. Yang akan menjadikan tanah sebagai teman pendampingnya.
Wahai pemilik kematian, Allah S.W.T. telah mentakdirkan kematian dgn ketetapan yg tidak akan pernah berubah. Lalu, apakah kita dapat mencegahnya?
Kita mungkin cuba makan ubat untuk menyembuhkan suatu penyakit. Namun, adakah ubat yg menyembuhkan kematian?
Kita akan mendatangi doktor jika sakit. Namun, adakah doktor yg dapat menunda datangnya keputusan?
Nafas kita terbatas. Seluruh gerakan kita menuju titik fana. Kalau keputusan Allah adalah perkara yg tetap, bagaimana mungkin seseorang dapat berlari dan menghindarkan diri darinya? Siapapun hendak mencegah kematian dan menolak takdir, niscaya usahanya akan menjadi sia2.
Allah S.W.T. berfirman dalam surah Al Mu'minun ayat 99 & 100 :
"(Demikianlah keadaan org2 kafir itu), hingga apabila datang kematian kpd seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal yg soleh terhadap yg telah aku tinggalkan. Sekali2 tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yg diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan."
Mari berhenti sejenak. Bersama, kita meneliti pemandangan yg dahsyat ini. Inilah saat yg mencengkam. Sejenak, tanyalah diri kita, hendak ke mana dan sampai bila? Katakan kepada jiwa kita. "Tidakkah kau mengerti mereka yg telah disergah kematian adalah jiwa2 seperti diri kamu juga. Seolah2 mereka tidak mempercayai, bahwa ajal telah datang?
Begitulah, ketika maut datang menjemput, nampaklah pemandangan yg sebelumnya tidak mereka sangka. Bertaubatlah sebelum kita berkata, "apakah ada cara untuk mencegahnya?" dan dikatakan kepada kita, "Tidak!"
Katakan pada diri kita,
Wahai jiwa, bertaubatlah. Sesungguhnya kematian telah datang. Setiap hari selalu ada mayat yg kita kuburkan. Tetapi kita melupakan jejak kematiannya.
Wahai jiwa, apa ertinya harta yg ku simpan di belakangku, padahal kau akan keluar dari dunia dgn telanjang.
Mengapa kita masih berselisih tentang kematian, melupakan sesuatu yg tak pernah melupakan kita?
Katakan padanya, kematian adalah tamu. Bersiaplah menyambutnya sebaik mungkin. Beramallah utk bekal di alam yg kau jadikan tempat tinggal abadi.
Wahai jiwa, esok kau akan berjalan di atas titian Shirat (di atas neraka). Sedarlah sebelum kau tergelincir darinya.
Wahai pemilik kematian, inilah dunia :
1. Seluruh kenikmatannya akan dirampas
2. Seluruh angan2nya hanyalah bualan
3. Semua harta yg ada di dalamnya akan diwarisi.
Semuanya dirampas. Semua yg hilang akan kembali, tetapi yg hilang kerana mati tidak akan kembali. Mengapa kita tidak sedarkan diri, mengganggap seolah2 kematian boleh dipindahkan kepada orang lain yg menjadi perisai kita?
Akhirnya marilah kita amati perkara ghaib yg menakutkan ini. Mari ubati kerasnya hati kita. Berimanlah kepada hari Qiamat sebelum kedatangannya. Bersusah payahlah mempersiapkannya sebelum menyesal.
Ingatlah kematian sebelum terlambat.
Rasulullah S.A.W. memperingatkan kita dalam sebuah hadis riwayat At Tirmizi :
"Banyakkanlah mengingati perosak kenikmatan iaitu kematian."
Ya Allah, janganlah kau jadikan hati kami keras dan lalai dari mengingati kematian kerana sesungguhnya ia adalah berita yg paling sahih untuk dipercayai kedatangannya serta kurniakanlah keteguhan iman di dalam hati kami supaya kami tidak mudah terpedaya dengan janji2 kemewahan dunia kerana akhirnya semua itu tidak dapat kami kecapi apabila kematian datang menjemput kami dan yg tinggal kekal hanyalah amal soleh yg ikhlas kepadaMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS
No comments:
Post a Comment